Share this content:
Translator tidak hanya sekedar menerjemahkan kalimat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Namun seorang translator juga harus mengerti konteks dari bacaan tersebut sebelum diterjemahkan ke bahasa sasaran. Hal ini untuk menghindari translasi yang bisa menggiring ambiguitas pembacanya.
Itulah mengapa seorang penerjemah tidak boleh sembarang menerjemahkan sebuah naskah, apalagi jika hanya menerjemahkan secara harfiah. Karena hal ini dapat menghasilkan pekerjaan yang tidak memuaskan.
Sebelum memulai menerjemahkan, seorang translator perlu memahami konteks naskah terlebih dahulu dengan cara melakukan riset, seperti membaca buku atau mencari informasi di internet.
Translator juga tidak menerjemahkan secara langsung, namun ada sumber daya yang digunakan untuk menunjang proses menerjemahkan, seperti kamus, ensiklopedia, buku tata bahasa, bahkan program penunjang sebagai seorang translator.
Kemampuan yang dibutuhkan seorang translator antara lain yaitu fasih secara tulisan maupun lisan dalam bahasa asing, memiliki kemampuan bekerja dengan deadline, memiliki pengetahuan umum yang baik, juga keterampilan IT.
Biasanya, penerjemah dapat menyelesaikan tugasnya dari rumah. Namun dewasa ini sudah banyak perusahaan yang juga mempekerjakan penerjemah di kantor seperti karyawan pada umumnya, apalagi bagi mereka yang bekerja untuk perusahaan penerbitan.
Tugas utama dari seorang translator memang menerjemahkan naskah bacaan, namun naskah tersebut juga memiliki bidang yang luas dan tidak terbatas hanya dalam konteks budaya populer saja. Mereka juga harus mampu menerjemahkan naskah dengan konteks hukum, penelitian, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, menjadi penerjemah yang profesional bukanlah profesi yang mudah dan bisa dipandang sebelah mata. Mereka juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk mentranslasi dokumen agar dapat dipahami dan tidak menimbulkan ambiguitas.
Lantas, apa saja tanggung jawab seorang penerjemah?
Seorang penerjemah harus mampu menerjemahkan secara akurat. Tidak hanya menerjemahkan secara harfiah, namun wajib memastikan bahwa terjemahannya sudah sesuai dan mudah dipahami.
Jika diperlukan, penerjemah juga harus memiliki salinan rangkuman teks yang sudah diterjemahkan. Biasanya, ada beberapa klien yang akan menanyakan ringkasan tersebut.
Apabila bekerja dalam project yang besar, penerjemah akan bekerja dengan tim. Pada saat itu, mereka bertanggung jawab untuk menghadiri brainstorming dengan tim agar proses menerjemahkan dapat berjalan sesuai rencana bersama.
Pada saat naskah sudah selesai diterjemahkan, penerjemah bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan ulang untuk memastikan apakah ada ejaan, grammar, atau tata bahasa yang kurang tepat atau tidak sesuai konteks.
Tidak menutup kemungkinan bahwa penerjemah juga butuh berdiskusi dengan profesional yang sudah ahli di suatu bidang tertentu untuk menggali lebih dalam pengetahuan mengenai suatu topik tertentu. Sudah menjadi tanggung jawab seorang penerjemah untuk melakukan riset sendiri agar menghasilkan terjemahan yang memuaskan.
Seperti itulah tugas dan tanggung jawab seorang penerjemah. Apabila Anda membutuhkan jasa translator yang berintegritas, jangan ragu untuk menghubungi Mitra Bahasa karena kami menyediakan jasa translating, proofreading, dan interpreting yang ditangani oleh para profesional di bidangnya.